Rabu, 04 Mei 2016

Jenis tinta

Tinta adalah bahan berwarna yang mengandung pigmen warna yang digunakan untuk mewarnai suatu permukaan. Tinta bersama pena dan pensil digunakan untuk menulis dan menggambar. Tinta merupakan sebuah media yang sangat kompleks, berisikan pelarut, pigmen, celupan, resin dan pelumas, sollubilizer (semacam senyawa yang membentuk ion-ion polimer polar dengan resin tahan air), surfaktan (yaitu unsur basah yang menurunkan tekanan permukaan dari sebuah cairan, memungkinkan penyebaran yang mudah, surfaktan juga menurunkan tekanan antar permukaan antara dua cairan), materi-materi partikuler, pemijar, dan material-material lainnya. Komponen-komponen tinta tersebut menjalankan banyak fungsi: pembawa tinta, pewarna, dan dan bahan-bahan addiktiv lainnya digunakan untuk mengatur aliran, ketebalan dan rupa tinta ketika kering.bahan
Setiap perusahaan tinta pastinya mempunyai bahan tambahan yang menjadi kekuatan jual produk mereka, tetapi pada intinya tinta semua tinta dye mempunyai bahan dasar yang harus ada untuk memproduksinya. Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu.
Bahan dasar tinta jenis Dye :
1. Air
Air yang digunakan adalah harus air dengan kualitas tinggi, tidak terkontaminasi baik sejak pengambilan hingga pemrosesan tinta, kualitas air menentukan daya tahan tinta nantinya saat penyimpanan, biasanya air ini harus melalui proses UV dan Reverse Osmosis, ada juga yang menggunakan air destilasi. Air adalah komponen terbanyak yang digunakan untuk membuat tinta Dye.
2. Pewarna
Pewarna Jenis Dye yang terbaik adalah pewarna yang mampu menampilkan kualitas warna yang baik.
3. Co-Solvent – Humectant
Adalah bahan cair yang membantu pewarna (bukan tinta keseluruhan) agar tidak mudah mengeras sebelum terserap oleh kertas.
4. Fixative – Penetrant
Adalah bahan yang mengontrol tinta saat jatuh pada permukaan kertas, bahan ini harus mampu menahan tinta agar tidak terlalu terserap oleh kertas yang dapat mengakibatkan tinta tembus ke belakang kertas atau basah sebelum mengering.
5. Surfactant.
Adalah bahan cair pemacu kerja tinta keluar dari head catridge, ukuran yang salah dalam penggunaannya menghasilkan tinta yang buruk. Humectant yang terlalu banyak bisa membuat tinta terus-menerus keluar dari head (wicking), atau terlalu sedikit juga bisa membuat tinta mudah menggumpal pada tangki dan head menjadi tersumbat (clogging). Pemakaian Surfactant harus seimbang dengan penggunaan Fixative.
6. Resin
Bahan inilah yang membuat efek polish dan tidak mudah terberai saat hasil cetakan pada kertas kita gosok dengan tangan.
7. Biosida/Fungisida
Adalah bahan tambahan untuk menjaga keawetan tinta saat disimpan pada waktu yang lama dengan membunuh kuman dan bakteri pada tinta.
8. Buffer dan Agent lainnya
Biasanya tinta harus memiliki pengatur pH agar tinta tidak terlalu asam atau basa.
Itulah bahan-bahan dasar dalam pembuatan tinta printer jenis Dye.
Saya yakin setelah mengetahui bahan-bahan dasar tinta ini, kita bisa mengetahui penyebab tinta wicking atau clogging, tinta yang jamuran, tinta yang berwarna pudar, dan lainnya.
Kandungan
Secara umum tinta dibagi menjadi dua macam, tinta yang berbasis pelarut dan tinta yang berbasis air. Keduanya mempunyai keunggulan dan kelemahan. Dibanding tinta yang berbasis solven maka tinta yang berbasis air lebih tidak berbahu dan tidak beracun, tetapi tinta yang berbasis solven relatif lebih cepat mengering dan menghapus tinta yang belum kering tidak akan meninggalkan noda.

a. Kandungan utama

1. Solvent ( pelarut ).

Adalah cairan yang mudah menguap merupakan bahan yang ditambahkan dalam cat, vernis dan lacquer sebagai upaya untuk melarutkan komponen resin dan untuk memodifikasi viskositas bahan. Untuk memenuhi hal itu secara efektif pelarut harus memenuhi kriteria;

1. Harus merupakan larutan yang kekentalannya sesuai untuk penyimpanan dan kebutuhan penerapan pelapisan dalam bentuk cairan.

2. Harus mempunyai laju penguapan yang benar.

3. Harus mendepositkan lapisan dengan karakteristik optimum.

4. Harus tidak mempu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar