Rabu, 04 Mei 2016

Jenis Solvent

PENGERTIAN
Solvent adalah campuran homogen zat. Campuran homogen, maksudnya adalah campuran zat yang bagian-bagiannya tidak dapat dibedakan lagi. Semua zat sudah menyatu menjadi satu kesatuan. Lalu apa solute dan solvent itu?

Solute adalah zat terlarut, sementara solvent adalah zat pelarutnya.

Ambil contoh, larutan garam. Dalam hal ini, larutan garam adalah campuran antara dua zat, yaitu garam dan air. Solute dari larutan tersebut adalah garam, sementara solvent-nya adalah air. Karena air dan garam sudah menjadi satu kesatuan, alias tidak dapat dibedakan lagi satu sama lainnya, maka campuran itu disebut larutangaram.

Nah contoh lainnya adalah air laut.

Pada air laut, garam berada dalam bentuk ion-ionnya. Dan bila diuji, air laut lebih mudah menghantarkan listrik dibanding air biasa. Hal inilah yang menyebabkan air laut termasuk dalam kelompok larutan elektrolit.

Sementara itu, larutan yang tidak bisa menghantarkan listrik karena tidak adanya ion, disebut larutan non elektrolit.
Dalam jenis larutan yang dapat menghantarkan listrik ini, terjadi proses ionisasi. Apa ionisasi itu?

Ionisasi adalah proses perubahan atom atau molekul menjadi ion dengan menambah atau mengurangi muatannya (elektron). Jadi misalnya kalau atom Na dikurangi elektronnya, maka atom Na itu akan berubah jadi ion Na +

Tapi kalau ionisasi yang dimaksud dalam proses pada larutan elektrolit disini, adalah proses pemisahan (disosiasi) senyawa ionik. Misalnya NaCl akan terurai jadi ion Na + dan Cl - yang menghantarkan listrik


Bahaya penggunaan Solvent Bahaya dalam Cat
Cat, sebagai material yang berfungsi sebagai pelapis, memang dibuat dari bahan-bahan yang berbahaya bila kandungannya melebihi nilai ambang batas yang diperbolehkan. Salah satu bahan yang berbahaya adalah VOC (volatile organic compound) atau kandungan senyawa organik yang mudah menguap. Yang termasuk dalam kategori VOC di antaranya solvent dan tiner. VOC ditandai dengan bau, walaupun menurut Chandra Budiono dari Pacific Paint, cat yang tidak berbau belum tentu bebas VOC.
solvent tidak ramah bagi lingkungan dan juga tidak ramah bagi kesehatan manusia. Polimerisasi (salah satu tahap dalam pembuatan cat) yang menggunakan teknologi terbaru memungkinkan proses pembuatan cat tidak membutuhkan solvent lagi.

Solvent yang ada dalam kandungan cat akan menguap setelah cat diaplikasikan. Setelah solvent menguap, cat akan mengering dan membentuk lapisan di pemmuaaan benda. Karena itu cat yang sudah diaplikasikan pada dinding dan sudah mengering, sebenarnya sudah tidak lagi mengandung solvent.

Tapi gas atau uap yang dihasilkan tersebut membutuhkan waktu untuk benar-benar hilang dari udara di dalam ruang yang baru dicat. Uap solvent yang menyebar di udara ini bisa mencemari lingkungan dan menyebabkan gangguan kesehatan bila terhirup secara berlebihan.

Efek solvent bisa dirasakan secara instan ketika kita memasuki ruang yang mengandung gas akibat penguapan solvent. Secara instan, bahan ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan ringan seperti seperti mata pedas, kulit perih, gangguan saluran pernafasan, atau alergi. Sedangkan bila dihfirup dalam jangka waktu lama, bahan ini bisa menyebabkan kanker, kerusakan hati, dan gangguan sistem saraf.

Timbal ini terkandung di dalam pigmen, yaitu bahan untuk memberi warna pada cat. cat warna kuning dan oranye memiliki kandungan timbal yang lebih tinggi dibandingkan warna-warna lain. biasanya penambahan timbal ini berlaku untuk cat minyak.

Seperti juga timbal, merkuri merupakan bahan logam berat yang ada dalam kandungan cat. Di dalam cat, merkuri salah satunya digunakan dalam campuran antijamur. Bila VOC berbahaya saat uapnya terhirup, merkuri dan timbal akan memberi efek buruk bila masuk ke dalam tubuh. Ini bisa terjadi apabila Anda atau anak Anda menyentuh dinding, serbuknya menempel di tangan Anda dan kemudian Anda memegang makanan tanpa mencuci tangan terlebih dulu.

Timbal bisa menyebabkan di antaranya gangguan sistem saraf dan organ reproduksi. Pada tubuh anak




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar